Minggu, 22 Januari 2017

PSIKOLOGI (POSITIF THINKING)

BERFIKIR POSITIF


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “BERFIKIR POSITIF.”
Makalah ini berisikan tentang cara pandang berkenaan dengan pola pikir dan tingkah laku berpikir positif. Terdapat ciri-ciri, aspek, manfaat, efek, tips menumbuhkan karakter  berpikir positif.
Diharapkan agar makalah ini dapat menjadikan individu lebih baik lagi. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
 Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.



                                                                                  Magelang, 20 Januari 2017

                                                                                                      Penulis




            BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Dalam al-Khawathir, syekh Muhammad Mutawalli al-Syahrawi mengatakan “ pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya”. Jadi  diantara jaminan masa depan itu tergantung dari yang dipikirkannya, jika ia berfikir positif maka masa depannya juga positif, begitu pula jika yang dirinya pikirkan adalah pikiran negatif, maka masa depannya pun akan buruk.  Berfikir sebagai bagian terpenting yang membedakan hewan dengan manusia. Dengan berfikir manusia bisa membedakan antara baik dan buruk, bermanfaat dan tidak bermanfaat, halal dan haram.
            Berfikir positif akan melahirkan kebiasaan-kebiasaan yang positif pula, seperti: jiwa yang selalu bersifat optimis, percaya diri, kreatif, inovatif, dan lain sebagainya. Begitu pula sebaliknya, pikiran negatif akan menghasilkan kebiasaan-kebiasaan yang negatif pula seperti jiwa yang pesimis, rendah diri, reaktif dan lain-lain.
            Pikiran positif adalah pikiran yang dapat membangun dan memperkuat kepribadian atau karakter. Maka kita bisa menjadi pribadi yang lebih matang, lebih berani menghadapi tantangan, dan melakukan hal-hal yang hebat. Pikiran positif tak akan membuat kita berhenti karena keterbatasan atau kelemahan kita, namun pikiran positif justru akan membuat kita mencari kekuatan kita hari demi hari.
            Namun berfikir positif tidak hadir dengan sendirinya di dalam diri seseorang. Perlu adanya cara atau metode untuk menumbuhkan berfikir positif.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan berfikir positif?
2.      Bagaimana ciri-ciri orang yang berfikir positif?
3.      Apakah manfaat dari berfikir positif?
4.      Bagaimanakah cara menumbuhkan berfikir positif?  



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Berpikir Positif
                        Berfikir positif adalah sumber kekuatan dan sumber kebebasan . disebut sumber kekuatan karena ia membantu anda memikirkan solusi sampai mendapatkannya. Dengan begitu anda bertambah mahir dan kuat. Disebut sumber kebebasan karena dengannya anda akan terbebas dari penderitaan dan kungkungan pikiran negatif serta pengaruhnya pada fisik (Ibrahim Elfiky)
Beberapa definisi tentang berpikir positif antara lain:
(1.) Berpikir positif adalah berpikir terhadap sesuatu yang mengandung makna
(2.) Berpikir positif adalah berpikir terhadap sesuatu tanpa melihat sisi negatifnya
(3.) Berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan, dan masih banyak lagi definisi atau pengertian tentang berpikir positif yang jika dicermati semuanya mengarah kepada suatu keadaan atau kesediaan untuk menerima masalah yang dihadapi agar tidak terjadi perselisihan yang lebih mendalam.
            Berpikir positif merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu muatan pikiran, penggunaan pikiran, dan pengawasan pikiran (Ubaedy, 2007: 12-19).
1.      Muatan Pikiran
Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif atau muatan yang positif. Adapun yang dimaksud dengan muatan positif untuk pikiran adalah berbagai bentuk pemikiran yang menurut Ubaedy (2007: 13), memiliki kriteria: a. benar (tak melanggar nilai-nilai kebenaran), b. baik ( bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan), dan c. bermanfaat (menghasilkan sesuatu yang berguna).
2.       Penggunaan Pikiran
Memasukkan muatan positif pada ruang pikiran merupakan tindakan positif namun tindakan tersebut berada pada tingkatan yang masih rendah jika muatan positif tersebut tidak diwujudkan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu isi muatan yang positif tersebut perlu diaktualisasikan ke dalam tindakan agar ada dampak yang ditimbulkan.
3.       Pengawasan Pikiran
Dimensi ke tiga dari berpikir positif adalah pengawasan pikiran. Aktivitas ini mencakup usaha untuk mengetahui muatan apa saja yang dimasukkan ke ruang pikiran dan bagaimana pikiran bekerja. Jika diketahui terdapat hal-hal yang negatif ikut masuk ke ruang pikiran maka perlu dilakukan tindakan berupa mengeluarkan hal-hal yang negatif tersebut dengan menggantinya dengan yang positif. Demikian pula jika ternyata teridentifikasi bahwa pikiran bekerja tidak semestinya maka dilakukan usaha untuk memperbaiki kelemahan atau kesalahan tersebut.

B.     Ciri-ciri Berfikir Positif
            Berfikir Positif memiliki sepuluh sifat utama yang dapat membantu kita mewujudkan cita-cita, serta memberi kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman jiwa.
1.      Beriman, memohom bantuan, dan tawakal kepada Allah
Berfikir positif adalah kepribadian yang beriman kepada Allah dan tawakal kepada-Nya, dan meminta pertolongan kepada-Nya disetiap waktu.
2.      Nilai-nilai Luhur
Sebesar apapun pengaruh dan godaan, ia akan menjauh dari perilaku negative, seperti bohong, menggunjing, mengadu domba, memfitnah, merokok serta segala hal yang membahayakan tubuh dan menjauhkan dari Allah. Berfikir positif memiliki ciri jujur, amanah, menyukai kebaikan, murah hati, bergantung pada  Allah dan selalu meneladani akhlak rasulullah.
3.      Cara pandang yang jelas
Mengetahui apa yang diinginkannya dalam jangka pendek, menengah, panjang dan tahu alasannya, serta cara untuk mendapatkannya.
4.      Keyakinan dan proyeksi positif
Menyadari sepenuhnya segala sesuatu yang diyakini dan yang diproyeksikan mewujud sesuai dengan keyakinan dan proyeksi itu.
5.      Selalu mencari jalan keluar dari berbagai masalah.
Menyakini bahwa segala masalah pasti ada penyelesaianya.
6.      Belajar dai masalah dan kesulitan
Permasalah tidak hanya dicari penyelesainya saja, tetapi juga mengambil hikmah dari permasalah tersebut.
7.      Tidak membiarkan masalah dan kesulitan mempengaruhi kehidupan
8.      Percaya diri, menyukai perubahan, dan berani menghadapi tantangan.
9.      Hidup dengan cita-cita, perjuangan dan kesabaran
Selalu berusaha keras dalam mengejar cita-cita dan menghadapi tantangan hidup.
10.  Suka bergaul dan membantu orang lain.



C.    Manfaat Berfikir Positif
            Manfaat yang dapat kita rasakan dari berpikir positif salah satunya yaitu agar kita tidak terjebak dalam situasi yang serba buruk yang akan membuat kita terperosok pada situasi yang penuh dengan intrik. Akhirnya apa hasilnya jika kita berpikir positif?. Dalam hal ini jika dicermati lebih teliti, ternyata berpikir positif itu mengandung akibat, yaitu menjadikan kita orang yang senantiasa bersyukur terhadap apa yang kita terima, sehingga dalam menghadapi situasi/keadaan kita senantiasa mengambil hikmah dari apa yang kita dapatkan sehingga kita dapat berpikir lebih tenang.
            Selain itu Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar individu yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan:
            1.        Mengatasi Stres
Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.


2.        Menjadi Lebih Sehat
Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3.        Percaya Diri
Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk mencoba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
4.        Bisa Mengambil Keputusan yang Benar
Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat.
5.        Meningkatkan Fokus
Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.
6.        Bisa Mengatur Waktu Lebih Baik
Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7.        Lebih Sukses dalam Hidup
Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda.
8.        Memiliki Banyak Teman
Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.
9.        Pikiran Positif Itu Menular
Dunia ini bagaikan cermin, baik pikiran yang positif ataupun pikiran yang negatif dapat menular ke orang-orang di sekitar Anda. Contoh paling sederhana dapat terlihat dari pelayanan di kafe atau restoran. Hanya dengan ucapan terima kasih berenergi dari si kasir, Anda akan dapat merasakan perasaan yang juga positif.
10.    Menjadi Pemberani
Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.
11.    Hidup Lebih Bahagia
Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.
D.    Cara Menumbuhkan Berfikir Positif
            Berfikir positif tidak bisa langsung tumbuh pada diri seseorang. Perlu adanya suatu pembiasaan yang berulang-ulang sehingga perasaan itu akan tumbuh dalam dirinya. Diantara pembiasaan-pembiasaan tersebut adalah:
1.         Bersyukur
Jangan berfokus pada apa yang tidak Anda miliki. Cobalah untuk mengingat hal-hal baik yang menjadi milik Anda, ingatlah semua hal baik yang pernah terjadi pada Anda. Bersyukur atas hidup dan menghargai apa yang Anda miliki adalah peraturan pertama untuk selalu berpikir positif.
2.         Pilih teman-teman yang suportif
Terkadang, pikiran negatif juga bisa menular. Untuk itu, jangan tempatkan diri Anda di tengah para pengeluh. Lebih baik, pilih teman-teman yang selalu memberikan dukungan, bersemangat, dan berpikir positif setiap hari. Cepat atau lambat, Anda akan merasakan energi mereka mempengaruhi semangat Anda.
3.  Hilangkan drama
Punya teman yang 'beracun' atau selalu membuat hidup Anda penuh drama? Tinggalkan mereka segera. Berada terus bersama mereka bisa membuat pikiran negatif menempel terus-menerus pada Anda.
4.  Ambil tanggung jawab
Ingat, Anda memang tak bisa mengendalikan apa yang akan terjadi. Namun Anda selalu bisa mengendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan Anda sendiri. Jadi, ketika ada hal buruk yang terjadi, katakan pada diri Anda: "Aku bertanggung jawab pada perasaan dan pikiranku, dan aku memutuskan untuk merasa bahagia dan tegar."
5.  Ubah 'tidak bisa' menjadi 'bisa'
Ini mungkin membutuhkan latihan, namun jelas bisa berhasil jika Anda tekun menerapkannya. Cobalah untuk mengubah struktur kalimat Anda, yang negatif menjadi positif. Misalkan: "Kenapa pekerjaanku berantakan?" menjadi "Hasil kerjaku kali ini memang tidak memuaskan. Tapi selanjutnya aku pasti bisa lebih baik." Jika terus diterapkan, hal ini bisa mengubah persepsi Anda.
6.  Berbuat baik
Berbuat baik pada orang lain bisa membawa dampak besar bagi Anda. Ingat ketika membantu orang lain memberikan rasa bahagia dan puas? Perasaan itu bisa membuat Anda merasa lebih positif.
7.  Lihat sisi baiknya
Setiap situasi selalu memiliki dua sisi jika Anda bisa menemukannya. Untuk itu, cobalah cari sisi positif pada setiap situasi. Lebih fokus pada sisi positif sesuatu akan memberikan kekuatan besar pada diri Anda untuk mengubah keadaan.
8.  Istirahat
Setiap orang perlu istirahat dan menenangkan diri sesekali. Istirahat bisa saja berarti memelankan langkah ketika berjalan, merenung sejenak tentang apa yang sudah Anda lakukan, serta menyegarkan pikiran dari rasa khawatir dan cemas.
9.  Tentukan tujuan
Menjadi kapten bagi diri dan keinginan Anda sendiri adalah suatu keharusan. Jangan mau terombang-ambing oleh pendapat orang lain mengenai diri Anda. Putuskan apa yang ingin Anda lakukan. Tetapkan standar milik Anda sendiri. Mengikuti jalan yang Anda putuskan sendiri akan memberikan rasa percaya diri yang tinggi.
10.  Tertawa
Apapun yang terjadi, jangan lupa untuk menyempatkan diri tertawa. Tertawalah pada humor, film lucu, pada lelucon yang dibuat saudara atau anak Anda. Tertawalah pada diri Anda sendiri. Tawa mampu meredakan stres dan mengingatkan diri Anda untuk tidak terlalu serius ketika ada masalah.



BAB III
KESIMPULAN
            Berpikir positif adalah cara menghadapi suatu masalah dengan mengambil hikmah dibalik masalah yang dihadapi sehingga tidak menimbulkan konflik/pertentangan. Apa yang dipikirkan saat ini berpengaruh terhadap masa depan dan juga cita-cita.
            Berfikir positif memiliki ciri-ciri diantaranya yaitu beriman, memiliki nilai-nilai luhur, percaya diri, memiliki cita-cita, memiliki tujuan hidup, dan yakin terhadap apa yang dirinya lakukan.
            Manfaat dari berfikir positif diantaranya, terhindar dari stress, lebih sukses dalam hidup, lebih percaya diri, bisa mengambil keputusan yang benar, lebih bisa mengatur waktu, dan juga masih banyak manfaat lainnya.
            Untuk menumbuhkan berfikir positif memiliki beberapa cara atau metode, diantaranya selalu bersyukur, memilih teman yang suportif, berlatih tanggung jawab, mengubah “tidak bisa” menjadi “bisa”, berbuat baik, dan melihat sisi terbaik ketika menghadapi masalah.
           
           
DAFTAR PUSTAKA
  1.   Elfiky,Ibrahim.2015.Terapi berfikir positif.jakarta:ZAMAN
  2.  Aulia, Muhamad. 2010. Obat Cespleng Berpikir Positif. Yogyakarta:Flash Book.
  3. 3.    http://riaviinola.blogspot.co.id/2015/12/makalah-berpikir-positif.html(diakses: tanggal 21 januari 2017 15:26)




Jumat, 06 Januari 2017

Tradisi Nyadran dan Penyimpangannya

TRADISI NYADRAN DAN PENYIMPANGANNYA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Akhir Semester
Mata Kuliah : Aqidah dan Ilmu Kalam
Dosen Pengampu : Dede Asikin N,S.Ag

Disusun Oleh :
Nur Rochman : 16.0401.0062

Fakultas Agama Islam
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016/2017




KATA PENGANTAR


           Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT meridhoi-Nya. Amin
           Makalah ini membahas tentang “Tradisi Nyadran dan Penyimpangannya”. Harapan kami, makalah ini dapat di pahami oleh pembaca. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga pembaca. Sebelumnya kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang dapat membangun perbaikan di masa depan.

                                                                                                      Magelang, 5 Desember 2016

                                                                                                                       Penulis                    


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
              Masyarakat jawa memiliki berbagai budaya  yang sudah melekat didalamnya.  Salah satunya yaitu tradisi nyadran yang sudah dilakukan oleh nenek moyang dulu dan dilakukan secara turun temurun. Sebagaimana budaya budaya yang lainnya seperti suranan, muludan , syawalan dan juga tradisi-tradisi lainnya. Hakikatnya nyadran adalah do’a yang dipanjatkan kepada tuhan agar di berikan keselamatan dan kesejahteraan.
              Masyarakat selalu senantiasa menjaga kebudayaan ini  dan dijaga keberlangsungannya, sehingga membentuk suatu tradisi. Dan banyak masyarakat menganggap bahwa tradisi tersebut menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan , sehingga dengan melaksanakan nya akan mendapatkan pahala.
              Padahal menelusuri dari sejarah tradisi nyadran sendiri berasal dari ajaran agama hindu . lalu ketika agama islam masuk di nusantara, dengan akulturasi budaya wali songo sedikit merubah do’a-do’a yang ada di dalam ritual nyadran. Yang tadinya ritual doa ini ditunjukan kepada arwah/leluhur nenek moyang akhirnya diganti ditujukan kepada Allah SWT. Karena dengan cara ini lah islam bisa diterima oleh masyarakat.

B.     RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas, maka rumusan maslah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimanakah sejarah munculnya tradisi nyadran?
2.      Bagaimanakah tatacara pelaksanaan nyadran?
3.      Mengapa tradisi nyadran ternasuk menyimpang dari agama islam?




BAB II
PEMBAHASAN

A.       Sejarah Munculnya tradisi nyadran
         Kata sadran berasal dari bahasa arab yaitu sod’ru yang kemudian dilafalkan oleh lidah orang jawa menjadi nyadran/nyadran. Tradisi Nyadran atau biasa disebut dengan Sadranan adalah sebuah tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Islam Jawa, terutama sebagian besar masyarakat Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta Sraddha yang berarti Keyakinan, dalam bahasa jawa nyadran berasal dari kata Sadran yang artinya ruwah, syakban. Tradisi Nyadran atau sadranan ini biasanya dilakukan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, yakni berupa seranngkaian upacara Ziarah kubur, berseh atau membersihkan makam dan mendoakan arwah leluhur atau kerabat yang sudah meninggal.
         Upacara Sraddha ini sudah dilakukan sejak jaman Majapahit. Dalam bukunya yang berjudul Kalangwan, Sejarawan Zoetmulder juga mengisahkan upacara Sraddha pernah dilaksanakan untuk mengenang wafatnya Tribhuwana Tungga Dewi pada tahun 1352. Setelah agama Islam masuk ke tanah Jawa, upacara Sraddha tetap dilaksanakan, namun oleh Sunan Kalijaga dikemas dalam nuansa islami dan suasana penuh silaturrahmi yang diadakan tiap bulan Ruwah.
         Langkah itu ditempuh para wali, karena untuk melakukan persuasi yang efektif terhadap orang Jawa, agar mau mengenali dan masuk Islam. Nyadranpun menjadi media siar agama Islam. Selain ritual nyadran, salah satu kompromi atau akulturasi budaya Jawa dalam islam berupa penempatan nisan di atas jenazah yang dikuburkan. Batu nisan tersebut sebagai penanda keberadaan si jenazah, agar kelak anak-cucunya dan segenap keturunannya bisa mendatangi untuk ziarah, mendoakan sang arwah, sewaktu-waktu. Bagi sebagian besar masyarakat pedesaan di Jawa, mudik terdiri atas dua arus. Arus besar pertama terjadi dalam rangka menyongsong lebaran, atau Idul Fitri.


B.       TATA CARA PELAKSANAAN NYADRAN

         Ritual slametan Nyadran pada tiap-tiap daerah di Jawa dilaksanakan dengan berbagai cara yang berbeda. Masyarakat pedesaan Jawa umumnya menyelenggaran upacara Nyadran secara umum (komunal) yang diselenggarakan pada siang hari hingga sore. Masing-masing warga membuat tumpeng kecil yang kemudian dibawa ke rumah kepala dusun untuk sama-sama mengadakan do’a dan makan bersama (kenduri). Ada juga yang langsung dibawa ke makam dan mengadakan do’a bersama di makam.
         Prosesi tradisi nyadran biasanya dimulai sehari sebelumnya yaitu dengan melakukan kegiatan bersih-bersih kuburan atau dalam istilah jawa disebut berseh, dan itu dilakukan oleh kaum laki-laki secara gotong royong bersama masyarakat.
         Dihari tepat pelaksanaannya dimulai dengan dengan memasak makanan yang di perlukan seperti: ingkung ayam, bregedel, gorengan, krupuk, masakan tahu dan kentang, itu dilakukan sekitar jam tujuh. Sementara kaum bapak pada waktu yang bersamaan pergi ke kuburan membawa makanan seperti apem, ketan dan kolak. Di kuburan mereka melakukan do’a bersama. Do’a yang di bacanya biasanya berupa bacaan tahlilan. Setelah prosesi do’a selesai dilanjutkan memakan bekal yang di bawanya tadi.
         Setelah masakan rumah yang dibuat kaum ibu sudah jadi, makanan tersebut di letakkan ke dalam piring- piring, kecuali krupuk dan nasi. lalu di masukkan ke dalam tenong.  Untuk nasinya di buat bentuk kerucut lalu di masukkan ke dalam wakul. Sekitar jam 8 kaum bapak-bapak pulang untuk mengambil makanan yang ada di dalam tenong tadi. Di bawa menuju jalan desa. Biasanya jalan desa di tutup untuk sementara prosesi nyadran. Dalam hal ini anggota keluarga biasanya untuk diikutkan semua. Makanan itu di letakkan di jalan yang sudah di beri alas kepang dan daun pisang. Makanan itu di campur dengan makanan warga yang lainnya. Di sini masyarakat melakukan makan bersama-sama. Tetapi tidak sampai habis dan sisanya di masukkan kembali untuk di bawa pulang. Inilah puncak dari prosesi acara nyadran yang ada di masyarakat.

C.       PENYIMPANGAN TRADISI NYADRAN
         Penyimpangan pertama ada pada sejarah munculnya nyadran itu sendiri yaitu dari agama hindu yang ada di jawa. Sedangkan kita sebagai seorang muslim tidak boleh mengikuti tradisi yang dimiliki oleh agama lain.
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Kenapa sampai kita dilarang meniru-niru orang kafir secara lahiriyah? Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
أَنَّ الْمُشَابَهَةَ فِي الْأُمُورِ الظَّاهِرَةِ تُورِثُ تَنَاسُبًا وَتَشَابُهًا فِي الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَلِهَذَا نُهِينَا عَنْ مُشَابَهَةِ الْكُفَّارِ
“Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).

Di tempat lain dalam Majmu’ Al Fatawa, beliau berkata,
فَإِذَا كَانَ هَذَا فِي التَّشَبُّهِ بِهِمْ وَإِنْ كَانَ مِنْ الْعَادَاتِ فَكَيْفَ التَّشَبُّهُ بِهِمْ فِيمَا هُوَ أَبْلَغُ مِنْ ذَلِكَ ؟!
“Jika dalam perkara adat (kebiasaan) saja kita dilarang tasyabbuh dengan mereka, bagaimana lagi dalam perkara yang lebih dari itu?!” (Majmu’ Al Fatawa, 25: 332)
         Penyimpangan lainnya juga terdapat pada prosesi makan-makan di dalam kubur. Di dalam hal ini, Imam as-Syafie rahimahullah mengharamkannya dan beliau berfatwa:
ويكره …. نقل الطعام الى القبور

“Dimakruhkan (haram) membawa makanan ke kuburan”.   (Lihat: الطالبين اعانة (ina’atu at-Tholibin) Juz. 2 hlm. 146)

Haram menyambut Hari Raya di kuburan termasuklah di kubur para nabi, wali atau mana-mana kubur, kerana tidak ada Hari Raya kubur (عيد القبر). Nabi sallallahu ‘alahi wa-sallam bersabda:

عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمَ : لاَ تَتَّخِذُوا قَبْرِيْ عِيْدًا

“Dari Abi Hurairah radiallahu ‘anhu berkata: Telah bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa-sallam: Janganlah jadikan kuburku sebagai tempat berhari raya”. (Hadis Sahih H/R Ahmad 2/367 dan Abu Daud 2042)

Imam Syafie rahimahullah mengharamkan duduk di atas kubur, beliau berlandaskan kepada hadis:

لاَنْ يَجْلِسَ اَحَدُكُمْ عَلَىجَمْرَةٍ ، فَتَحرق ثِيَابَهُ ، فَتخلص اِلَىجَلْدِهِ خَيْرٌ مِنْ اَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْر

“Abu Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah: Jika salah seorang kamu duduk di atas bara api membakar sampai menembusi pakaianmu lalu membakar kulitnya, masih lebih baik baginya daripada ia duduk di atas kuburan”. (H/R Muslim, 3/62. Abu Daud 3228. Ahmad 2/311. Baihaqi 4/79. Ibnu Majah dan An-Nasaii)
         Penyimpangan kedua ada pada tidak adanya anjuran yang diperintahkan oleh rasulullah tentang prosesi-prosesi yang ada di dalam tradisi nyadran. Misalkan pada saat prosesi berseh
Apabila yang dibersihkan adalah rumput yang masih hidup /basah maka hukumnya khilaf :
·         Menurut Madzhab Syafi’i  tidak boleh dibersihkan .
·         Menurut Madzhab Hanafi boleh dibersihkan tetapi makruh .
Apabila yang dibersihkan adalah rumput yang sudah kering maka hukumnya boleh

Ibarat :
1.      Balaghotut Thullab
2.      Fathul Mu’in Juz : 2 Hal : 45

( مسئلة ث ) لا تجوز إزالة الحشيش الرطب من المقبرة لأنه مثل جريد المنصوص في الحديث بكونه يستغفر للميت مادم لارطبا. قلت وهذا عند الشافعية، وعند الحنفية جواز ذلك مع الكراهة كما نقله إبن عابدين في حاشية رد المختارعن البحر والدرار { بلاغة الطلاب }

Masalah tsa’ : tidak boleh membersihkan rumput yang masih basah diatas kuburan karena disamakan dengan pelepah kurma yang dijelaskan dalam hadits karena bisa memintakan pengampunan kepada mayit selagi masih basah . saya berkata : hal tersebut sesuai pendapat madzhab Syafi’i sedangkan menurut madzhab Hanafi boleh dibersihkan akan tetapi makruh seperti yang di nukil dari Ibnu Abidin dalam Hasyiyah Roddul Mukhtar an  Al Bahr wa Ad Darar .  ( Balaghotut Thulab )

( مهمة ) يسن وضع جريدة حضراء على القبر للإتباع ولأنه يخفف ببركة تسبيحها إلى أن قال: ويحرم أخذ شيئ منهما مالم يبيسالما في أخذ الأولى من تفويت الميت الماءثور عنه صلى الله عليه وسلم وفي الثانية  من تفويت حق الميت  { فتح المعين     2  ص:135  }

( penting ) disunahkan meletakan pelepah kurma yang masih hijau diatas kuburan karena mengikuti sunah rosul dan karenanya bisa meringankan mayit karena berkah bacaan tasbihnya .... dan diharamkan mengambil sesuatu dari keduanya selagi belum kering karena , pertama : menghilangkan hak mayit yang dilakukan oleh Nabi. Kedua : memutus hak mayit .
Fathul Mu’in Juz : 2 Hal : 135
         Penyimpangan lainnya ada pada waktu pelaksanaan nya yang dilakukan pada bulan sya’ban, bulan menjelang ramadhan. Apabila nyadran ini diyakini sebagai bentuk rasa syukur seharusnya tidak hanya di bulan sya’ban saja. Teteapi kita diperintahkan untuk bersyukur setiap saat.  Dibulan sya’ban rasulullah SAW lebih menganjurkan kita untuk melakukan puasa sya’ban
         Penyimpangan lainnya ada pada prosesi puncak yang mencampurkan makanan antar warga. Dan yang di campur pun semua makanan secara berlebihan porsinya. Akibatnya sisa dari makanan tersebut banyak yang terbuang, sehingga menjadi mubadzir.  



DAFTAR PUSTAKA

1.      https://seteteshidayah.wordpress.com/2013/07/16/tradisi-nyadran/ diunduh pada 7-1-2017 (02:20)

Featured Post

Tentang, Aku, Kau dan Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم   Syarat-syarat mencari ilmu اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِب...

Popular