Selasa, 03 Januari 2017

Makalah Asbabun Nuzul Al-Qur'an



    Asbabun Nuzul


REVISI MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Ulumul Quran
Dosen Pengampu :
Afga Sidiq Rifai,M.pd.I

NAMA KELOMPOK

  1.   Ilma Dianisa                   (16.0401.0004)
  2.   Vina Fatatun M              (16.0401.0005)
  3.    M.Nopriyanto               (16.0401.0010)
  4.    Ifti Karomatul I             (16.0401.0008)
  5.    Nur Rochman                (16.0401.0062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN  AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016



Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat akan hidayahnya kepada kita semua.Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami telah dibantu oleh dosen pengampu,dan teman-teman kami.Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.Namun demikian kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini sebaik-baiknya.Mulai dari mencari buku referensi sampai bertanya pada teman.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.







BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita sebagai seorang muslim tentunya sudah tidak asing lagi dengan Al Qur’an yang setiap harinya kita baca dan kita jadikan sebagai pedoman hidup.
Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui asbabun nuzul (sebab di turunkannya Al Qur’an). Dalam makalah ini akan membahas tentang sebab-sebab turunnya Al Qur’an , Hikmah dan urgensi serta kontroversi Asbabun Nuzul.
Akhirnya kami serahkan kepada pembaca dengan harapan semoga Alloh SWT menambah kegairahan kita untuk membaca kitab suci-Nya, seraya mengamalkan hukum dan ajarannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Asbabun Nuzul?
2. Bagaimana Ungkapan-Ungkapan Asbabun Nuzul?
3. Bagaimana Urgensi dan Kegunaan Asbabun Nuzul?
4. Bagaimana Kontroversi Asbabun Nuzul?
5. Apa saja Hikmah Dari Asbabun Nuzul?







BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Asbabun Nuzul
1.Menurut Az-Zarqani
Asbab an-nuzul adalah khusus atau sesuatu yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunya alquran sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi.
2.Ash-Shabuni
Asbab an-nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut,baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi atau kejadiannyang berkaitan dengan urusan agama.
Kendatipun redaksi-redaksi pendefinisian diatas sedikit berbeda semua menyimpulkan bahwa asbab An-Nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunya ayat Al-Quran.
Bentuk-bentuk peristiwa yang melatarbelakangi turunya al-quran itu sangat beragam diantaranya berupa:konflik sosial seperti ketegangan yang terjadi antara suku Aus dan Khazraj;kesalahan besar,seperti kasus salah seorang sahabat yang mengimami shalat dalam keadaan mabuk;dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang sahabat nabi,baik berkaitan dengan sesuatu yang telah lewat,sedang atau yang akan terjadi.
B.Urgensi dan kegunaan Asbabun Nuzul
Dalam uraian yang lebih rinci, Az-Zarqani mengemukakan urgensi Asbab An –nuzul dalam memahami al-quran sebagai berikut:
1. Membantu dalam memahami sekaligus mengatasi ketidak pastian dalam menangkap pesan ayat-ayat alqur’an. Diantaranya dalam Alquran surah al Baqarah (2) ayat 115
“Dan kepunyaan allahlah timur dan barat maka kemanapun kamu menghadap maka di situlah wajah aallah.Sesungguhnya Allah maha luas (rahmat-Nya) lagi maha mengetahui”.
 Dalam kasus shalat, dengan melihat zahir ayat di atas, seseorang boleh menghadap kearah mana saja sesuai dengan kehendak hatinya. Ia seakan-akan tidak berkewajiban untuk menghadap kiblat ketika sholat. Akan teteapi setelah melihat asbab an Nuzulnya tahapan bahwa interpretasi tersebut keliru sebab ayat diatas berkaitan dengan seseorang yang sedang berada dalam perjalanan dan melakukan shalat diatas kendaraan, atau berkaitan dengan orang yang berjihad dalam menentukan arah kiblat.
2. Dalam surah Al An’am (6) ayat 145.
“Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku tidak dapati dalam apa yang telah diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya melainkan kalau benda itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi – kerana sesungguhnya ia adalah kotor – atau sesuatu yang dilakukan secara fasik, iaitu binatang yang disembelih atas nama yang lain dari Allah”. Kemudian sesiapa yang terpaksa (memakannya kerana darurat) sedang ia tidak mengingininya dan tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhan mu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
Mengatasi keraguan ayat yang di duga mengandung pengertian umum menurut Asy-syafii pesa ayat ini tidak bersifat umum (hasr) untuk mengatasi kemungkinan adanya keraguan dalam memeahami ayat di atas, Asy Syafii membantu menggunkan alat bantu asbab an nuzul menurutnya ayat ini di turunkan sehubungan dengan orang-orang kafir yang tidak mau memekan sesuatu, kecuali apa yang telah mereka halalkan sendiri. Karena mengharamkan apa yang telah di halalkan Alloh dan menghalalkan apa yang telah di haramkan Alloh merupakan kebiasaan orang-orang kafir,terutama orang yahudi.
3. Mengkhususkan hukum yang terkandung dalam ayat al quran bagi ulama yang berpendapat bahwa yang menjadi pegangan adalah sebab yang bersifat khusus dan bukan lafadz yang bersifat umum. Dengan demikian ayat zihar dalam permulaan surat al Mujadalah (58) yang turun berkenaan sengan Aus ibn samityang menzihar istrinya.yang berlaku bagi kedua orang tersebut.
4. Mengidentifikasikan pelaku yang menyebabkan ayat al qur,an turun.
5. Memudahkan untuk menghafal dan memahami ayat, serta untuk menetapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarnya.sebab, hubungan sebab akibat, hukum, peristiwa, dan pelaku, masa dan tempat merupakan satu jalinan yang bisa mengikat hati.

C. Ungkapan- ungakapan asbabun Nuzul
1. Sebab an nuzul disebutkan dengan ungkapan yang jelas dan tidak mengandung kemungkinan makana lain
2. Sabab an nuzul tidak ditunjukkan dengan lafadz sabab tetepi dengan mendatangkan lafazd(FA’) setelah pememparan suatu peristiwa atau kejadian yang menunjukkan peristiwa itu adlah sebab bagi turunnya ayat tersebut.
3. Sabab an nuzul dapat dipahami melalui konteks dan jalan ceritanya, seperti sebab turunnya ayat tentang ruh yang di riwayatkan dari ibn mas’ud
4. Sabab an nuzul mengandung makna sebab dan makna lainnya, yaitu tentang hukum kasus atau persoalan yang sedang di hadapi.


D. Kontroversi asbabun nuzul
Persoalan apakah seluruh ayat al quran memiliki asbab an nuzul atau tidak,ternyata telah menjadi bahan kontroversi diantara para ulama’. Sebagian ulama’ berpendapat bahwa tidak semua ayat al quran memiliki asbab an nuzul sehingga, di turunkan tanpa ada yang melatar belakanginya dan ada pula ayat alquran di turunkan dengan di latar belakangi oleh suatu peritiwa.
Pendapat tersebut hampir merupakan konsensus para ulama’. Akan tetapi ada yang mengatakan bahwa kesejarahan Arabia pra-Quran pada masa turunya al-quran merupakan latar belakang makro alquran
Sementara  riwayat-riwayat  asbab An-nuzul merupakan latar belakang mikronya.pendapat ini berarti menganggap bahwa semua ayat al-quran memiliki sebab-sebab yang melatarbelakangi.




E.  HIKMAH ASHBABUN NUZUL
Diantara  Menurut sebagian  ulama ada beberapa pendapat mengenai hikmah Ashabun Nuzul  diaranya sebagai berikut: 1.Ibnu Al-Daqiq  Beliu menyatakan bahwa menyatakan bahwa mengetahui Ashabun Nuzul ayat merupakan metode yang utama dalam memahami pesan yang terkandung dalam Alquran. 2.Ibnu Taimiyah
Beliu menyatakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul akan membantu  dalam memahami ayat Alquran, karena mengetahui sebab berarti  juga mengetahui musabab. 3.Al- Wahidi
Beliu juga menyatakan sebagaimana dikutip oleh As-Suyuthi bahwa tidak mungkin seseorang          dapat menfsirkan suautu ayat tanpa mengetahui sejarah turunya dan latar belakang masalahnya.
Sedangkan Al-Zarkoni menyebtkan ada 7 hikmah mengetahui Asbabaun Nuzul, diantaranya: 1. Dapat mengetahui rahasia dan tujuan secar akhusus mensyari’atkan agama-Nya lewat Alquran.
2. Dapat membantu seseorang dalam memahami ayat dan menghindari kesulitan.
3. Dapat menolak adanya pembatasan dalam ayat yang menurur zahirnya mengandung pembatasan
 4. Dapat mengkhususkan hukum pada sebab. 5. Dapat mengetahui ayat-ayat tertentu yang turun padanya secara tepat sehinggatidak terjadi kesamaran. 6. Dapat mempermudah orang-orang yang menghafal ayat-ayat Alquran serta memperkuat keberadaaan  wahyu Allah dalam ingatan seseorang yang mendengarnya  jika yang mendengarnya itu mengetahui sebab turunya ayat.(Ulumul Quran,2002:35-41) Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari Ashabun Nuzul, maka akan membantu manusian dalam memehami isi Alquran. Misalnya dalam memahami firman Alaah dalam surahAl-Baqarah ayat 115, yang artinya”Dan milik Alaah timur dan barat . Ke mama pun kamu menghadap di sanalah wajah Allah . Sungguh, Allah Mahaluas, Maha Mengetahui. Lafaz ayat tersebut secara eksplisit menunjukan bahwa bolehnya seseorang melaksanakan shalat menghadap kearah mana saja yang diinginkannya dan tidak ada kemutlakan (wajib) menghadap kea rah kiblat (Masjidil Haram), baik bagi musafir maupun mukimin (menetap ditempat).Akan tetapi, jika seseorang itu mengetahui bahwa ayat ini turunya khusus pada shalat sunat safar (dalam perjalanan), atau orang yang shalat dengan ijtihadnya dan teryata kemudian arah kiblat hasil ijtihadnya itu tidak tepat sebagaiman mestinya, maka dia akan memahami bahwa ayat tersebut memberikan kemudahan dan keringanan kepada musafir pada shalat sunat atau norang yang tersalah arah kiblatnya diwaktu shalat dan diketahui setelah shalat selesai.Namun demikian, ada lagi riwat dari Ibnu Umar (Abdullah), bahwa ayat tersebut tyrun berkenaan pada shalatnya musafir di atas kendaraan. Dalam riwayat lain juga mengatakan   bahwa pada suatu ketika  Marwah bin Hakam kesulitan memahami surah Al- Imron ayat 18, yang artinya “Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih.




BAB III
           Penutup
Alloh menjaga keabadian Al qur’an dengan penulisannya di dalam mushaf dan dengan mengukirnyadi dada manusia. Tak ada kitab suci lain yang memeroleh pengawalan dan penjagaan sesempurna yang di berikan alloh kepada al Qur’an. Tidak ada kitab suci lain yang lebih terjamin dari pada Al qur’an .
Itulah Al Qur’an, alqur’anul kariim, yang turun berangsur-angsur selama 23 tahun dan sejalan dengan berbagai kejadian dan peristiwa, baik yang bersifat perorangan maupun kemasyarakatan. Turunnya Al qur’an secara demikian itu merupakan petunjuk dan peringatan dan berita gembira bagi semua orang beriman.

Daftar Pustaka
Anwar,Rosihon.2008.Ulumul Alquran.Bandung:Pustaka Setia.
Anwar,Abu.2002.Ulumul Quran.Pekan Baru:Amzah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Tentang, Aku, Kau dan Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم   Syarat-syarat mencari ilmu اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِب...

Popular