Kamis, 11 Januari 2018

MUSYAWARAH DALAM AL QURAN DAN HADIS

MUSYAWARAH
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
 Mata Kuliah : Tafsir Hadits Tematik
Dosen Pengampu :  Akhmad Baihaqi, M.Pd.I


Disusun Oleh :

 Taufiqurrohman                                   16.0401.0021
 Nur Rochman                                     16.0401.0062
 Nola Noor Indah Indriastuti                 16.0401.0055
Hidayatul Rhisnawati                         14.0401.0009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Musyawarah
 Dalam meyelesaikan makalah ini kelompok kami  telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada narasumber, dosen pengampu dan teman-teman.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih butuh banyak perbaikan dan bimbingan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Aamiin.





BAB 1
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Agama islam memandang musyawarah merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. tidak hanya di dalam suatu pemerintahan atau bernegara saja, melainkan juga dalam kehidupan berumah tangga, berteman dan lain-lain. Agama islam memerintahkan bagi umatnya melalui Al-Qur’an maupun Hadits Nabi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan melakukan musyawarah.
Musyawarah dianggap sangat penting karena musyawarah memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu dapat mempersatukan antara golongan satu dengan golongan lainnya. Namun, pelaksanaan musyawarah tidak diatur secara terperinci didalam Al-Qur’an maupun Hadits, sistem pelaksanaan musyawarah di serahkan penuh kepada manusia yang dianggapnya baik.

               







A.      Tafsir
1.        Q.S Ali Imran ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى لأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
2.       Arti permufrodat

3.      Terjemah Ayat
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

4.      Kategori Surat
Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat dan diturunkan di Madinah.  Maka Q.S Ali Imron termasuk surat Madaniyah.

5.       Asbabun Nuzul
Ayat ini turun berhubungan erat dengan peristiwa terjadinya perang uhud. Pada perang uhud ini, kaum muslimin mengalami kekalah telak yang disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan sebagian pasukan muslim terhadap apa yang sudah diperintahkan dan ditentukan oleh Nabi Muhammad SAW. Ayat ini serta beberapa ayat berikunya merupakan penjelasan tentang sikap dan sifat nabi sebagai leader yang mesti diambil ketika menghadapi fakta yang tidak sesuai dengan instruksinya sekaligus sebagai sugesti dari Allah agar selalu optimis dalam perjuangan.
Perintah musyawarah tersebut turun setelah berakhirnya perang uhud , jadi sebelum berangkat perang, nabi Muhammad SAW mengumpulkan sahabat-sahabatnya untuk memusyawarahkan bagaimana sikap untuk menghadapi musuh yang sedang dalam perjalanan dari Makkah menuju Madinah. Nabi cenderung untuk bertahan dikota Madinah, dan tidak keluar menghadapi musuh yang datang dari makkah. Sahabat- sahabat beliau terutama kaum muda yang penuh semangat mendesak agar kaum muslim dibawah pimpinan Nabi Saw atau keluar menghadapi musuh. Pendapat mereka itu mendapat dukungan mayoritas, sehingga Nabi menyetujuinya. Tetapi, peperangan berakhir dengan gugurnya para sahabat yang jumlahnya tidak kurang dari tujuh puluh orang. dalam satu riwayat pada waktu itu nabi terluka sangat parah dan giginya rontok.
6.      Munasabah Ayat
Q.S Asy-Syuura ayat 38

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ 
Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
7.      Pokok kandungan ayat
Allah SWT berfirman menyepelekan kehidupan duniawi, bahwasanya apa yang didapat manusia di dunia ini berupa harta kekayaan, kesenangan dan kemakmuran semuanya itu adalah kenikmatan sementara yang sewaktu-waktu dapat sirna dan lenyap serta berganti dengan kesengsaraan, kemiskinan dan kesusahan. Tetapi kenikmatan yang tersedia disisi Allah dalam kehidupan di akhirat itulah kenikmatan yang abadi dan kekal yang diperoleh sebagai pahala dan balasan Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman, mengerjakan amal yang soleh dan bertawakal hanya kepada Tuhannya, menjauhi dosa-dosa dan maksiat yang besar, mematuhi perintah-perintah agama dan sunah rasul-rasul Allah, mendirikan salat, melakukan musyawarah dalam segala urusan yang menyangkut kepentingan orang banyak, menafkahkan zakat, berhati rahmat penuh kasih saying dan bila marah ia segera memberi ampun dan apabila diperlakukan sewenang-wenang dan di dzalimi, tidaklah menyerah melainkan membela diri mempertahankan hak dan kebenaran. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kehidupan di akhirat dengan bahagia, kekal dan abadi di sisi Tuhan pada hari kiamat. Ibnu katshir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured Post

Tentang, Aku, Kau dan Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم   Syarat-syarat mencari ilmu اَلاَ لاَتَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِسِتَّةٍ # سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِب...

Popular