SEJARAH
PERJUANGAN
PAHLAWAN DI
MUSEUM JENDRAL SUDIRMAN
Makalah
ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester
Mata
Kuliah : Sejarah Kebudayaan Islam
Dosen
Pengampu : Muiz Sad Iman M.Ag
Disusun oleh :
Nur Rochman :
16.0401.0062
FAKULTAS AGAMA
ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
“Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghormati jasa pahlawannya” kutipan pidato Presiden pertama Republik
Indonesia Ir. Soekarno pada hari pahlawan 10 November 1961. Kutipan tersebut
mengajarkan kita untuk dapat menjadi pribadi yang selalu menghargai jasa para
pahlawannya. Penghormatan akan jasa para pahlawan dimulai dengan mengenal
cerita perjuangan para pahlawan. Cerita para pahlawan bisa kita dapatkan dalam cerita
sejarah namun, sejarah itu sendiri bukanlah sesuatu yang pasti. “History is
written by the victors” sebuah kalimat dari mantan Perdana Menteri Inggris
Winston Churcill yang meyakini bahwa sejarah diciptakan oleh pemenang.
Panglima Besar
Jenderal Soedirman merupakan salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa
bagi bangsa Indonesia, sehingga dapat dikategorikan sebagai tokoh yang memiliki
nama besar. Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman ini adalah
pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional
Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai
Panglima dan Jendral RI yang pertama dan termuda. Jenderal Soedirman tetap
berjuang memimpin pasukan walaupun dalam keadaan sakit. Sebagai penghargaan
atas jasa dan pengorbanannya, Jenderal Soedirman mendapat sebutan Bapak Tentara
Nasional Indonesia.
Panglima
Jendral Sudirman pernah memimpin pertempuran yang sangat heroik diantaranya
yaitu pertempuran Ambarawa dan Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Pada
saat itu Panglima Jendral Sudirman dalam keadaan sakit. sempat dirawat di Rumah
Sakit Panti Rapih sebelum akhirnya beristirahat di Magelang.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
Latar Belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper ini
adalah:
1.
Bagaimanakah
sejarah berdirinya Museum Jendral Sudirman?
2.
Bagaimanakah
biografi Panglima Jendral Sudirman?
3.
Bagaimanakah
Sejarah perjuangan Panglima Jendral Sudirman?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Berdirinya Museum Jendral
Sudirman
Museum
Jendral Sudirman terletak di Jl. Ade Irma Nasution No.C7
Badaan Kota Magelang. Museum ini berdiri tahun 1930, dan di resmikan pada
tanggal 27 februari 1975 oleh Bapak Soepardjo. Bapak Soepardjo adalah ajudan
jendral Sudirman. Rumah ini merupakan rumah peristirahatan Sudirman sampai
wafat tahun 1950.
Rumah ini di fungsikan sebagai museum pada tahun 1975. Bangunan yang didirikan
pada tahun 1930 ini, dahulu digunakan untuk residen belanda. Setelah perang
Gerilya selesai digunakan sebagai pesanggrahan Jendral Sudirman hingga wafatnya
pada tanggal 29 januari 1950.
Museum
Sudirman terdiri dari dua bangunan yakni bangunan utama yang pernah ditempati
oleh Jendral Sudirman terdiri dari ruang tamu, kamar pribadi, ruang makan, dan
ruang khusus untuk dokter pribadinya. Bangunan belakang terdapat kamar mandi,
dapur dan kamar yang pernah ditempati oleh duan orang ajudannya, yakni
Soepardjo Roestam dan Tjokropranolo.
Area museum
seluas -+ 400m2 memiliki halaman depan, samping dan belakang
yang biasa digunakan untuk kegiatan budaya seperti sarasehan, lomba lukis dan
sebagainya.
Benda-benda
yang terdapat merupakan benda-benda yang dulu pernah digunakan oleh Jendral
Sudirman. Seperti meja tamu, meja dan kursi makan, tempat tidur, meja pensucian
jenazah, dan Replika Tandu. Selain itu di Museum Jendral Sudirman juga terdapat
beberapa lukisan seperti lukisan perjuangan melawan penjajahan, foto alat makan
dan minum dan juga beberapa moto atau semboyan Jendral Sudirman yang tertempel
di dinding dinding museum.
B.
Biografi Jendral Sudirman
Jendrral
Soedirman, panglima besar TNI lahir di desa Bodaskarangjati, kecamatan Rembang,
kabupaten Purbalingga, propinsi Jawa Tengah pada hari senin pon, tanggal 24
januari 1916, dari Ayah Karsid Kartawiradji dan Ibu Siyem, menjadi anak angkat
dari R.Tjokrosunaryo (camat Rembang, kabupaten Purbalingga). Memiliki saudara
bernama Moch. Samingan (kepala LP. Cilacap).
Memiliki istri bernama Siti Alfiah dan
memiliki 7 anak :
1. Achmad Tidarwono
2. Didi pratiastuti
3. Didi Suciati
4. Taufik Efendi
5. Didi Prijiati
6. Titi Wahyusetianingsih
7. M. Teguh B.C
Tanda jasa yang dimiliki :
1. Bintang
surya wisesa dari angkatan perang RIS (05/10/1946).
2. Bintang
surya lencana perang kemerdekaan ke 1 dan 2 (17/08/1958).
3. Bintang
gerilya (10/11/1958).
4. Bintang
sakti (12/08/1959).
5. Bintang RI
tingakat 2 dan 1(17/08/1960).
6. Bintang
Kartika Ekapaksi kelas 1 (10/11/1968).
7. Binntang
Yuda Darma (03/12/1971).
C.
Perjuangan Panglima Jendral Sudirman
Sudirman Merupakan pejuang
kemerdekaan yang mengobarkan semangat jihad. perlawanan terhadap kezaliman,
membekali dirinya dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang mendalam. Ketika
dirinya menjadi seorang panglima, Jendral Sudirman adalah seseorang yang ditakuti
lawan dan disegani kawan. memiliki semangat dakwah yang tinggi, dan lebih
menekankan pada ajaran tauhid, kesadaran beragama serta kesadaran akan
Kecintaan terhadap Bangsa Indonesia.
Bakat dan jiwa
perjuangan Jendral Sudirman sudah mulai terlihat sejak dari kepanduan Hisbul
Wathon Muhammadiyah. di kepanduan inilah Jendral Sudirman melakukan peningkatan
fisik dan penggemblengan mental. Bakat kemiliterannya ditenpa melalui
organisasi berbasis dakwah. bahkan semangat berjihad telah mengantarkan Soedirman
menjadi orang nomor satu dalam sejarah militer indonesia.
KESIMPULAN
Museum Jendral
Sudirman Terletak di Jl.Ade IrmanSuryani No.C7 Badaan Kota Magelang dibangun
pada tahun 1930. Dulu nya adalah tempat peristirahatan terakhir Jendral
Sudirman sebelum beliau meninggal pada tanggal 29 Januari 1950.
Rumah ini mulai
difungsikan menjadi museum pada tahun 1975. Tepatnya pada tanggal 27 Februari
1975 yang diresmikan oleh Bapak Soepardjo Roestam, yaitu ajudan Jendral
Sudirman.
Jendral Sudirman
lahir di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga pada
hari senin pon, tanggal 4 januari 1916. Dari seorang ayah Karsid Kartawiradji
dan Ibu Siyem, dan menjadi anak angkat dari R.Tjokrosunaryo (Camat Rembang,
Kabupaten Purbalingga).
Jendral Sudirman melakuan
perlawanan terhadap penjajah menggunakan siasat perang gerilya. Bahkan ketika
sakitpun beliau masih memimpin perang dan akhirnya meninggal di magelang pada
tanggal 29 januari 1950.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar